HAKIKAT
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Kurikulum merupakan salah satu
komponen yang memiliki peran penting dalam sistem pendidikan . Di dalamnya
tidak hanya mengandung rumusan tujuan yang harus dicapai, tetapi juga pemahaman
tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap anak didik. Begitu
pentingnya fungsi dan peran kurikulum dalam menentukan keberhasilan pendidikan,
karena itu kurikulum harus dikembangkan dengan fondasi yang kuat.
Pengembangan kurikulum pada
hakekatnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran
yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya. Namun demikian,
persoalan mengembangkan kurikulum bukan merupakan hal yang sederhana dan mudah.
Menentukan isi atau muatan kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta
tujuan yang ingin dicapai, sedangkan menentukan tujuan yang ingin dicapai erat
kaitannya dengan persoalan sistem nilai dan kebutuhan masyarakat.
David Pratt (1980) mengemukakan
bahwa istilah lebih mengena dibandingkan dengan pengembangan yang mengandung
konotasi bersifat gradual. Desain adalah proses yang disengaja tentang suatu
pemikiran , perencanaan dan penyeleksian bagian-bagian, tehnik dan prosedur
yang mengatur suatu tujuan atau usaha. Dengan pengertian tersebut, pengembangan
kurikulum diartikan sebagai proses atau kegiatan yang disengaja dan dipikirkan
untuk menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam proses dan
penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di sekolah.
Seller dan Miller (1985)
mengemukakan bahwa proses pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus, yang meliputi Orientasi, pengembangan,
implementasi, dan evaluasi. Seller memandang bahwa pengembangan kurikulum harus
dimulai dari menentukan orientasi, yakni kebijakan-kebijakan umum meliputi enam
aspek : tujuan pendidikan, pandangan tentang anak, pandangan tentang proses
pembelajaran, pandangan tentang lingkungan , konsepsi tentang peranan guru, dan
evaluasi. Berdasarkan orientasi selanjutnya dikembangkan kurikulum menjadi
pedoman pembelajaran, diimplementasikan dalam bentuk proses pembelajaran dan
dievaluasi. Hasil evaluasi tersebut kemudian dijadikan bahan dalam menentukan
orientasi, begitu seterusnya, hingga membentuk siklus. Dari pendapat Seller
tersebut, pengembangan kurikulum pada hakekatnya adalah pengembangan
komponen-komponen yang membentuk sistem kurikulum itu sendiri serta
pengembangan komponen pembelajaran. Dengan demikian maka pengembangan kurikulum
memiliki dua sisi yang sama penting. Satu sisi sebagai pedoman yang kemudian
membentuk kurikulum tertulis (written curriculum atau document curriculum) dan
sisi kurikulum sebagai implementasi (curriculum implementation) yaitu sistem
pembelajaran.
Proses pengembangan memiliki pengertian berbeda dengan perubahan dan pembinaan kurikulum. Perubahan kurikulum merupakan kegiatan atau proses yang disengaja manakala berdasarkan hasil evaluasi ada salah satu atau beberapa komponen yang harus diperbaiki atau diubah, sedangkan pembinaan adalah proses untuk mempertahankan dan menyempurnakan kurikulum yang sedang dilaksanakan. Dengan demikian pengembangan menunjuk pada proses merancang sedangkan pembinaan adalah implementasi dari hasil pengembangan. Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa pengembangan dan pembinaan kurikulum merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan, pengembangan dan implementasi merupakan dua sisi yang harus berjalan seiring sejalan. Makna kurikulum akan dapat dirasakan manakala diimplementasikan, implementasi akan semakin terarah manakala sesuai dengan kurikulum rencana, dan selanjutnya hasil implementasi tersebut selanjutnya akan memberikan masukan untuk penyempurnaan rancangan. Inilah hakekat pengembangan kurikulum yang selalu berputar, berjalan, dan membentuk suatu siklus.
Proses pengembangan memiliki pengertian berbeda dengan perubahan dan pembinaan kurikulum. Perubahan kurikulum merupakan kegiatan atau proses yang disengaja manakala berdasarkan hasil evaluasi ada salah satu atau beberapa komponen yang harus diperbaiki atau diubah, sedangkan pembinaan adalah proses untuk mempertahankan dan menyempurnakan kurikulum yang sedang dilaksanakan. Dengan demikian pengembangan menunjuk pada proses merancang sedangkan pembinaan adalah implementasi dari hasil pengembangan. Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa pengembangan dan pembinaan kurikulum merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan, pengembangan dan implementasi merupakan dua sisi yang harus berjalan seiring sejalan. Makna kurikulum akan dapat dirasakan manakala diimplementasikan, implementasi akan semakin terarah manakala sesuai dengan kurikulum rencana, dan selanjutnya hasil implementasi tersebut selanjutnya akan memberikan masukan untuk penyempurnaan rancangan. Inilah hakekat pengembangan kurikulum yang selalu berputar, berjalan, dan membentuk suatu siklus.
Sabtu,
13 Februari 2016
RUSLI
A
241 13 097
Tidak ada komentar:
Posting Komentar